June 29, 2014

CD Reviews: Digging Up - Disseminated Inapparent Infection

Terhitung hampir 1 dekade lamanya akhirnya tepat pada tanggal 18 Juni kemarin, salah satu roster mengerikan dari DISEMBOWEL RECORDS, DIGGING UP berhasil menghabisi dendam kesumat yang sejak dulu dipendam oleh para pecinta musik ekstrim ditanah air.

Sebuah pencapaian full album yang memang dari dulu sangat dinanti oleh para penikmat bdm. “Disseminated Inapparent Infection” menjadi tajuk album pengiring dari 9 muatan track bengis bersumber dari ide-ide busuk, kejam, dan tanpa berbelas kasih. Era kejayaan DISGORGE “She Lay Gutted” dan “Consume the Forsaken” berhasil mereka lebur menjadi suatu hidangan yang sangat menjijikan.

Jika dibedah dari berbagai organ busuk, Andry ‘gila’ berhasil memamerkan sedikit tehnik vocal milik sang maestro guttural ‘Matti Way’, awesome guys. Dedra (Guitars) dan Wedra (Bass) unjuk diri selalu mengisi part-part penting, dengan kata lain sayatan dan cabikan jari-jemari mereka tak pernah membiarkan ruang kosong mendominasi, salut bro. sedangkan Arief (Drums) sangat masif mengandalkan gempuran ketukan blastbeat rapat dan menginvasi sedikit dengan permainan twin pedals yang apik di part-part tertentu, good job. Jika ditanya track apa yang menjadi favorit kalian? Dengan bangga gw bakal jawab kesemua track dialbum ini layak menjadi favorit haha.. karena jelas bukan tanpa alasan, gw menjamin kalian bakal kecanduan akut ketika album ini pertama kali kalian play.

Dan ada yang menarik juga dari album ini karena mereka memberi penghormatan khusus kepada kakak seperguruan, yupz siapa lagi kalo bukan JASAD. Salah satu track yang berjudul “Pathetic Unidentified Obsession” mereka cover dengan cukup beringas, yang semakin mempertegas bahwa album ini memang benar-benar penuh dendam dan biadab. Dan buat kalian yang belum memiliki album biadab ini, gw pastikan akan menyesal seumur hidup dan nangis darah ketika stuff ini benar-benar menjadi langka. (10/10)

June 26, 2014

Interview with MALTREAT DEAFEN

Pada awal berdirinya pada tahun 1998 silam band ini bernama SARCASTIC. Dan setelah SARCASTIC resmi menyatakan bubar beberapa personilnya berniat utk membentuk sebuah band bergenre death metal yang bernama MALTREAT DEAFEN pada tahun 2002 di Pekanbaru. MALTREAT DEAFEN dibentuk oleh Andre (Vocal), Niko (Guitars), Goree Murind (Drum). Yang mana sebelumnya Andre dan Niko merupakan pentolan dari SARCASTIC (RIP) dan Goree Murind dari BURNING GRAVE.


MALTREAT DEAFEN sendiri mengusung genre death metal dalam bermusik, yg mana sangat dipengaruhi oleh band luar seperti DEFEATED SANITY, SUFFOCATION, hingga DYING FETUS.
Dan pada kesempatan kali ini kami berhasil mewawancarai MALTREAT DEAFEN melalui salah satu personilnya yakni Niko Syanufanda (Guitars). Pada wawancara kali ini kami sedikit akan membahas perihal proses debut album mereka yang diberi judul "Perpetual Ruination" yang akan mereka rilis pada tahun 2014 ini via label Fresh Blood Management. Selengkapnya silahkan simak wawancara ringan kami :)

Admin: Selamat siang kawan-kawan MD, Gimana kabar MD sekarang?
Niko: Selamat siang Pasukan Mati (Blogging Metal), saat ini kabar kami baik-baik saja 

Admin: Sedang sibuk apa sekarang (semua member MD) diluar dari kegiatan bermusik tentunya?
Niko: Diluar kegiatan bermusik kami tetap dengan rutinitas masing-masing. Ada yg kerja seperti biasanya dan ada yang sedang menyelesaikan kuliahnya.

Admin: Bagaimana kalian melihat dan memandang perkembangan scene death metal di ranah Sumatera sekarang? Apakah banyak didominasi style death metal maupun genre lain?
Niko: Kami melihat beberapa tahun belakangan ini scene death metal dan genre lainnya di ranah Sumatera cukup berkembang pesat. Hal itu bisa dilihat dengan eksisnya band-band lama dan lahirnya band-band baru yang cukup potensial yang menuangkan hasil karya mereka dalam bentuk rilisan fisik berupa CD/cassete tape yang cukup mendapat perhatian di scene nasional, serta banyaknya event musik yang mendukung kreatifitas mereka dalam berkarya.

Admin: Apa saja band death metal lokal yang paling kalian kagumi? Atau mungkin sampai menjadi inspirasi bagi kalian dalam bermusik?
Niko: Kami menyukai semua karya yang dihasilkan band death metal lokal, karena kami menghargai suatu proses dalam berkarya hingga band tersebut menjadi besar, dan kami selalu antusias jika ada band baru yang bisa mencuri perhatian scene lokal maupun global. Kami selalu termotivasi akan hal itu. Secara spesifik setiap member MD mempunyai selera masing-masing dalam genre death metal.

Admin: Kembali ke promo demo (2014) kalian, setelah sukses melumat 3 track ke dalam sebuah promo demo yang berbahaya itu, dan akhirnya bagaimana tanggapan dari para penikmat musik cadas tentang promo demo kalian?
Niko: Kami bersyukur dan mengucapkan terima kasih karena respon yang didapat dari penikmat musik cadas dan media sangat luar biasa. Hal itu sungguh diluar dugaan kami dan hal itu semakin membuat kami harus lebih baik lagi kedepannya.

Admin: Dan bisa ceritakan sedikit pada akhirnya kalian bisa sign dengan label Fresh Blood Management?
Niko: Awal semua itu dimulai setelah kami mengirim beberapa CD promo ke beberapa label lokal termasuk Fresh Blood Management. Dari beberapa CD promo yang kami kirim ternyata mendapat respon dari yang cukup baik dari beberapa label. Setelah melakukan komunikasi dan kesepakatan akhirnya kami memilih sign dengan Fresh Blood Management.

Admin: Mulai pembahasan tentang debut full album kalian. Kira-kira sudah berapa persen proses debut album kalian “Perpetual Ruination”?
Niko: Saat ini prosesnya telah mencapai 80 persen, dan akan masuk tahap mastering.

Admin: Tema serta muatan lirik seperti apa yang akan kalian sajikan pada debut album nanti?
Niko: Tema yang kami angkat yaitu menceritakan sisi liar diluar prilaku normal kehidupan manusia.

Admin: Secara pribadi seberapa penting arti lirik bagi kalian, siapa yang paling berjasa dalam hal penulisan lirik terutama pada debut album nanti?
Niko: Bagi kami penulisan lirik sama pentingnya dengan membuat aransemen musik. Karena bagusnya suatu lagu harus didukung oleh aransemen dan lirik yang bagus pula. Lirik di kerjakan oleh Niko, Donny, dan beberapa lirik ditulis oleh teman kami Wawa (eks MD).

Admin: Baru-baru ini dimedia sosial facebook telah muncul penampakan mengerikan berupa cover art debut album kalian yang dibuat oleh Donny D Novaz. Tanggapan kalian tentang cover tersebut? Dan siapa yang mempunyai ide tentang konsep cover tersebut?
Niko: Mengerikan? Hehe… kami cukup puas dengan cover art yang dikerjakan oleh sahabat kami Donny D Novaz. Ide tersebut kami ambil dari rangkuman lirik yang kami angkat dan kami konsultasikan ke Donny D Novaz. Karena Donny D Novaz juga telah beberapa kali membuat artwork buat MD dan band lainnya.

Admin: Bocoran sedikit mungkin hehe.. kapan tanggal resminya debut album "Perpetual Ruination" ini akan kalian/pihak label umumkan? Rencananya akan ada berapa muatan track listing?
Niko: Hehe… Kami inginnya album segera dirilis. Tapi jika tak ada kendala tahun ini bakal segera dirilis, untuk tanggal resminya biar nanti pihak label yang akan mengumumkan. Di album nanti akan ada 9 track.

Admin: Apa harapan kalian untuk debut album “Perpetual Ruination”?
Niko: Kami berharap debut album nanti bisa mendapat respon yg bagus dan diterima oleh kalangan penikmat musik cadas dan bisa membuka jalan yang lebih bagus lagi untuk kedepannya bagi MD sendiri.

Admin: Sedikit pertanyaan melenceng hehe.. menurut kalian bisa sebutkan 5 album death metal lokal paling berpengaruh hingga sekarang?
Niko: SIKSAKUBUR “Eye Cry”, DISINFECTED “Melted”, ROTTEN CORPSE “Maggot Sickness”, BLOODY GORE “Stench of Your Perversions”, BRUTAL CORPSE “Fucked Full of Maggots”.

Admin: Ada pesan terakhir yang ingin kalian sampaikan untuk para pecinta MD?
Niko: Hargailah dan berikan apresiasi yang baik bagi semua band lokal, jika kalian suka belilah rilisan fisik berupa CD ataupun merchandise mereka. Karena dengan melakukan itu kalian telah membantu dan memicu mereka untuk menghasilkan karya mereka selanjutnya. Dan tunggu debut album kami tahun ini 

Admin: Well sekian wawancara dari kami. Untuk MD terima kasih atas waktunya yang sangat berharga ini. Full support kami (Pasukan Mati) untuk debut album kalian nantinya 
Niko: Terima kasih atas full support dari Pasukan Mati (Blogging Metal) kepada kami, semoga kerjasama antara band dan media tetap berjalan dengan baik 

Facebook | Reverbnation | Twitter
Fresh Blood Management Facebook

June 7, 2014

CD Reviews: Jasad - Rebirth of Jatisunda

8 tahun nampaknya menjadi penantian waktu yang pas kembalinya sang raja kebrutalan dari tanah sunda. “Rebirth of Jatisunda” menjadi bayaran yang setimpal untuk kurun waktu tersebut. 10 track mereka muntah darahkan kedalam sajian yang benar-benar menyakitkan, tanpa kompromi, and no bullshit!.

“Machine Gun Brutal Groovy Death Metal” menjadi jargon utama album ini. Sound drum yang menghasilkan bunyi seperti senapan bermesin (Machine Gun) terus ditembakan (Abaz) kekepala para maniak death metal akut. Selain sedikit melupakan tema death and violence dari otak mereka, kini JASAD menyadang tema yang lebih mengagungkan gusti numaha agung, dan kultur budaya asli sunda, salut. Budaya yang kini telah luntur ditelan zaman dan ditambah dengan mudah masuknya budaya asing disendi-sendi kehidupan, layaknya belatung yang sedikit demi sedikit menggerogoti tubuh burung Garuda lambang kebanggaan negara kita. Kalian pasti tidak mau jika hal itu sampai terjadi? Kalau budaya kita lebih menarik untuk dikupas dan dipelajari kenapa kalian susah-susah untuk mempelajari budaya barat yang notabene bukan budaya asli kita, mungkin begitu yang ingin JASAD sampaikan di album ini. 3 bahasa mereka mix dialbum ini yakni: Sunda, Indonesia, dan Inggris. Sunda mungkin dikhususkan untuk warga masyarakat jawa barat pada umumnya. Indonesia untuk para rakyat Indonesia secara nasional dari sabang sampai merauke. Sedangkan Inggris mereka gunakan mungkin untuk penyampaian secara global/mendunia.

“Pasukan Karuhun” mengawali sesi awal kita kali ini, yakni sebuah intro yang menggambarkan suasana gelap dan ngeri. Nomor berikut ada “Nagara Ragana Naraga” datang dengan tempo cepat tanpa kompromi, elemen groovy mulai mereka sematkan dibeberapa part hingga tempo mulai melaju kencang kembali. 100% mereka menggunakan bahasa sunda untuk track ini, salut. Track selanjutnya “Fearless” menjadi track favorit gw secara pribadi, banyaknya elemen dan variasi tempo menjadikan track ini makin beragam selain juga mix lirik antara sunda dan inggris yang menawan, mantap.. Satu lagi track yang bikin gw tercengang, this song is called “Cengkram Garuda”. Sampai sekarang gw belum nemuin band yang dengan bangganya menyusupkan arti semua sila pancasila kedalam liriknya secara detail kecuali cuma JASAD. Tambah gw berdecak kagum karena track yang juga demo single ini dirilis pada saat hari kemerdekaan RI yakni tanggal 17 agustus tahun 2012 kemarin, wow.. gak salah bila kalian memfavortikan band sangar yang satu ini. “Re-Diamaton” sedikit mengagetkan karena datang tanpa ba bi bu lagi bak angin puting beliung. Duet maut guttural antara (Man) dan (Bob Rock) yang kala itu masih bersama BLEEDING CORPSE tersaji di track ini sadis..

Nomor selanjutnya diisi “Kujang Rompang” salah satu track yang juga disusun oleh (Dani Papap - ex Drums) yang kini bermain untuk DISMEMBERMENT TORTURE. Rasanya ada yang kurang bila tak mencatumkan Prabu Siliwangi menjadi bagian penting dialbum ini. Kali ini track “Siliwangi” yang akan menjelaskannya, salah satunya tentang prinsip-prinsip kebajikan tentang penggunaan 10 organ manusia demi kebaikan dan kebenaran sangat jelas tertuang ditrack ini. “Rebirth of Jatisunda” inti liriknya agak beda tipis dengan track sebelumnya tapi musikalitasnya cukup megah di middle part. “Sunyaruri” tempo awalnya cenderung datar-datar saja hingga mulai pertengahan riff-riff perulangan mereka berikan dan sedikit percikan part groovy hingga terdengar suara desahan menyeruak pada part akhir. Track akhir “Precious Moment to Die” menyelimuti nuansa keangkeran antara musik dan lirik, mereka mencoba menceritakan tentang tahapan kehidupan dari awal kelahiran, kehidupan, hingga kematian. Dan kematian menurut mereka adalah gerbang awal menuju keabadian. Innalillahiwainnalillahirajiun.

Setelah lebih kurang 40 menit menikmati bengisnya 10 track yang mereka kemas apik dan terdengar makin sangar dari album sebelumnya ini, cukuplah untuk meyakinkan bahwa JASAD, sebuah band besar kebanggaan Indonesia masih mau melibatkan kultur budaya yang telah mengakar di Indonesia sejak kakek nenek moyang dulu kedalam sisi musikalitasnya yang brutal. Apalagi cover yang dirancang oleh Timbul Cahyono alias Bvllart cukup untuk mewakili identitas Indonesia dimata dunia. Dimana pada cover jelas dilukiskan singgasana prabu siliwangi dipijak oleh seekor Garuda yang gagah perkasa ditambah dengan slip box cover hitam berlogo JASAD “Rebirth of Jatisunda” nampak sangat elegan yang konon tersedia cukup terbatas ini. Begitu juga dengan booklet layout yang tiap-tiap liriknya digambarkan sesuai dengan tema latar belakang, keren..

Sedangkan disisi lain (Oteng) FORGOTTEN menjadi sosok penting dibelakang layar untuk mahakarya ini lewat kontribusi mix and mastering-nya. Ada hal yang menarik perhatian gw karena klo gak salah sound vocal (Man) sengaja mereka set dibawah bayang-bayang sound gitar (Ferly), dan drum (Abaz) tapi tetap dengan artikulasi pattern vocal (Man) yang masih jelas dan membius para penikmat walau diatur agak down. Sedangkan sound dari bass (Yuli) juga tak bisa dilupakan begitu saja karena di part tertentu cabikannya terdengar sangat beringas belum lagi kontribusi scream-nya yang serasa mencekik kerongkongan itu. Bila ada kalimat lebih dari kata sempurna, mungkin JASAD adalah jawabanya. Untuk kalian yang belum memiliki album ini segeralah untuk membelinya atau stuff ini akan menjadi prasasti yang sangat berharga dikemudian hari. (10/10)

June 4, 2014

BLEEDING CORPSE Rilis Cover Album "Condemned To Suffer"

"Condemned To Suffer" dipastikan akan menjadi titik balik kembalinya kejayaan BLEEDING CORPSE dikancah scene metal tanah air selepas siuman dari tidur panjangnya. Setelah sebelumnya sempat melepas sebuah single berjudul "Konspirasi Ajal" kini kembali band asal ujung berung ini membuat gebrakan lagi, yakni mereka resmi merelease sebuah cover art untuk album keduanya. Tidak tanggung-tanggung sang master artwork asal Amerika Jon Zig ia percayakan dalam hal penggarapan cover tersebut wow this is fucking awesome..!!
Jon Zig yang notabene juga masih aktif mengisi vocal bersama SARCOLYTIC dan IMAGES OF VIOLENCES ini, juga pernah berkontribusi menggarap cover album milik JASAD "Annihilate the Enemy" lewat tangan buasnya.
Berikut cover album BLEEDING CORPSE bertajuk "Condemned To Suffer" yang finish ditangani oleh Jon Zig.

June 2, 2014

REDUCED Umumkan New Single "Vaginal Tearing the Savage Lust"

Kian hari scene brutal tanah air makin berbahaya saja, selain banyaknya event yang menghampiri negara ini juga ada beberapa band yang baru saja melahirkan sebuah album maupun single terbaru. Salah satu contoh grup yang baru saja melahirkan single-nya ialah REDUCED. Mungkin masih banyak yang awam tentang band yang baru berdiri pada pertengahan bulan Maret 2013 ini. Info sedikit, REDUCED merupakan band yang berbasis dikawasan Ambulu, Jember yang beranggotakan Bagoez (vocal), Ipung (Guitar), Jabrik (bass), dan Pipit (drum). Dan kabar baiknya band ini baru saja menelurkan sebuah single bertajuk "Vaginal Tearing the Savage Lust". Band yang terkontaminasi unsur DISGORGE yang sungguh kental ini siap unjuk taring meramaikan scene brutal tanah air lewat single terbarunya. Sedikit info untuk kalian (Brutalhead) dimana proses mixing and mastering single tersebut ditangani langsung oleh Januaryo Hardy (PERVERTED DEXTERITY/CADAVORACITY). Dan kabarnya juga single tersebut akan mereka jadikan kedalam bentuk demo cd yang dirilis melalui Dismembered Extremetalstuff. Nantikan selalu kabar selanjutnya dari band ini cek juga Facebook dan new single "Vaginal Tearing the Savage Lust" dibawah ini:

June 1, 2014

"Impossibility" New Single Dari DESCANE

Salah satu grup pengusung genre technical death metal asal kota Surabaya, DESCANE baru baru ini telah membagikan new single "Impossibility" bebas unduh (Download) melalui situs share musik Reverbnation. Band yang baru sign dengan label Deathfans Records ini menyuguhkan materi tersebut dengan memberikan lebih ruang untuk mengeksplorasi elemen-elemen technical yang kental dan cukup dominan. Patut ditunggu rilisan Deathfans Records untuk debut album mereka ini yang bisa kami bayangkan akan menjadi penjelmaan baru dari para sesepuh death metal kawasan jawa timur seperti KILLHARMONIC dan DEMENTED HEART.

Cek new single "Impossibility":
http://www.reverbnation.com/descanesurabaya/song/19173567-impossibility