February 21, 2015

SABAOTH Akan Segera Rilis Album Debut Berjudul "Unholy Divinity"

Photo: taken from sabaoth facebook
Pasukan Mati - Kurun waktu sepekan lagi, Sabaoth kuartet brutal death grind asal Manado ini bakal menelurkan karya anyar mereka berupa debut full album.

Berbagai literatur menyebut, album yang bertajuk 'Unholy Divinity' tersebut rencananya akan rilis 28 Februari 2015 mendatang via label independent Dismembered Records, DIY label yang sebelumnya juga sempat merilis demo rilisan tahun 2014 mereka.

Dari keterangan yang kami dapat, saat ini proses penggarapan album mereka telah mencapai hampir 90% dan hanya tinggal menunggu tanggal rilis. “Sisa nunggu rilis aja, menurut info sudah sisa cetak cover cd pokoknya target tanggal 28 udah rilis semoga gak ada halangan,” ujar Boy Sompotan saat kami hubungi.

Boy juga mengungkapkan, tema lirik sisi gelap manusia menjurus blasphemy juga akan menjadi bagian penting selain akan ada 10 track yang juga ia singgung, “Kebetulan saya yang nulis semua liriknya, tema lirikal saya tentang sisi gelap manusia yang menjurus blasphemy, akan ada 8 track ditambah 1 intro dan 1 outro total semuanya 10 track...,” pungkasnya.

Proyek album ini juga melibatkan dua seniman handal lokal yakni, Rio Obscaryzm asal Palu yang diberi mandat menggarap sketch cover artwork mereka. Sedangkan Agus Gajah Pro (Dismembered Team, Banjarnegara) dipercaya untuk menuntaskan coloring cover.

Menarik untuk dinanti, banyak pihak mengatakan bahwa album mereka kali ini dipercaya bakal menyajikan musikalitas yang relatif berbeda dari rilisan lokal kebanyakan terutama ada pada sentuhan output sound yang lebih nendang. (ew)

February 9, 2015

CD Reviews: Criminology - Capitalist Destroyer

Destruktif dan agresif demikian kalimat yang tepat menggambarkan betapa impresif-nya debut album CRIMINOLOGY bertajuk “Capitalist Destroyer”. Album ini rilis 1 Februari 2015 kemarin via Deathfans Records yang notabene merupakan sub-division label dari Disembowel Records.

Sesuai dengan title-nya, album yang memuat 8 amunisi track berpeluru kendali tajam ini pantas juga bila disematkan sebagai bentuk aksi perlawanan terhadap suatu sistem ekonomi mengekang yang bernama kapitalis.

Album garapan Tantan dkk ini lebih menekankan sisi agresifitas yang coba diramu dengan karakteristik sound yang crispy. Dianjurkan agar memiliki gendang telinga cukup tebal agar dapat menerima serangan dan gempuran instrument sana-sini yang terdengar kering dan terasa mencabik-cabik.

Akumulatif riffs yang dibawakan secara rapat nan catchy cukup membuat saya menghayati sambil memejamkan mata menikmati liukan gitar terbalut harmonis. Sound snare drum yang terdengar pretty cool dengan hantaman blastbeats yang teradopsi relatif dominan masih menjadi sebuah bagian primer yang sulit terhindar. Tatanan aransemen pun berusaha mereka godok secara apik nan dinamis dengan asumsi agar kesan repetitive tak terlampau dominan.

Tak hanya mengandalkan tempo cepat membabi buta, ritmik slamming groovy sesekali tersaji dibeberapa department seperti yang terhantar pada nomor ‘Capitalist Destroyer’, ‘Singgasana Para Pecundang’ maupun ‘Sia Siga Ciduh Jeung Reuhak’. Dengan kata lain album ini juga memberi sebuah asupan segmentasi musical yang cukup berwarna. Dilain sisi anda juga akan menikmati sebuah dimensi kekejaman “Cerebral Cereal” maupun “Masticate to Dominate” terpapar cukup spesifik.

Sedangkan penyampaian tema lirikal berkisah kritik sosial maupun sisi lain dibalik kota Bandung (undercover) juga mereka luapkan dengan amarah yang meletup-letup lewat vokal berkarakter guttural. Hanya saja menurut saya peletakan vokal pada proses mixing yang agak jauh dibelakang instrument gitar maupun drum memunculkan kesan samar, tapi beruntung pelafalan kalimat masih terdengar dengan jelas. Mendambakan album brutal death bertipikal cepat dengan paduan alur ritmik instrument yang audible? Mungkin “Capitalist Destroyer” adalah murni sebuah jawaban paling konkret. Hunt this album !!! (8/10)