KALUMAN kini layak menjadi idola baru ditengah-tengah kepungan slamming death metal yang terus bermunculan dari serbuan beberapa generasi. Bagaikan penyakit yang telah akut dan sangat kronis, KALUMAN menjadi obat yang sungguh mujarab dengan kadar dosis yang cukup tinggi.
Dengan jargon “groove grinding assault” memang sangat sepadan dengan apa yang mereka berikan. Permainan tempo yang selalu turun naik dan dinamis berhasil dipadupadankan dengan tetap mengedepankan kecepatan gaya main death metal yang asik, kesan monoton layaknya jauh panggang dari api. Suguhan perpaduan gitar (Ferly dan Daniel) sungguh sangat menyakitkan seperti track “Ujung Mata Pisau”, “Global Genocide” dan “Festival Kematian” situasi angker berhasil mereka sajikan dengan raungan menggerinda shredding gitar yang sungguh kejam, angkat topi bwat mereka karena tak terjebak dan terjerumus lebih jauh dengan permainan cenderung kearah slam.
Disini sosok (Abaz) sang tukang pukul menjadikan peranya menjadi penting dan dominan kalo kita mengacu pada jargon “groove grinding assault”, heavy breakdowns dan grinding menjadi keharusan walaupun blast beats tetap tak lupa ia sematkan. Seperti halnya pada track awal “Prelude to Keji” sebuah instrument epic nan angker dan track ”Eksekusi Mati” serta “Pembantaian Norma-Norma Tuhan”, breakdowns dan double pedal konstan menjadi santapanya berkali-kali. Unsur grinding juga berhasil ia lumat seperti pada track “Festival Kematian”. Sedangkan (LukLuk) sang bassis mampu menyeimbangkan tempo dentuman-dentuman heavy breakdowns dengan sangat ciamik, sebut aja seperti track “Global Genocide” dan “Bunuh Membunuh” dan juga porsi cabikanya jauh dari kesan dominan, SALUT. Sang vokalis (Aries Kingkong) dengan tehnik vokal middle growlnya sedikit demi sedikit artikulasinya masih jelas terdengar ditelinga kita.
Secara keseluruhan dimulai dari sound yang tebal dan terdengar heavy tanpa ada unsur garing, persis dan sesuai dengan tajuk awal yang mereka sajikan yakni “groove grinding assault” dan tetap pada pakem death metal. Penikmat juga cenderung lebih bisa menikmati materi album ini karena cukup banyak dimanjakan dengan part-part area untuk headbang (so, please headbang until your neck fracture). Sedangkan lirik yang mereka sampaikan lebih cenderung kompleks dan tak terlalu memusatkan pada hal tertentu saja. Contoh seperti: kritik terhadap birokrasi pemerintahan dan pesan moral serta agama. Gak usah gw bahas lagi, cover yang dibuat oleh Rudi Gorgingsuicide sungguh sangat mempesona, mengagumkan, menawan dan brutal tapi kok agak kurang pas ya dengan penjabaran tentang lirik yang mereka sampaikan itu kalo menurut gw pribadi hehe.
Dan bwat anda yang masih mendewakan slam, KALUMAN memberikan dosis yang lebih tepat dari sebuah slam yang anda konsumsi sampai saat ini. (8/10)
0 komentar:
Post a Comment