November 28, 2014

CD Reviews: Crown of Rage - Victims Oppression

Purwodadi sebuah kota kecil di Jawa Tengah ternyata menyimpan potensi untuk perkembangan scene dimasa mendatang. Dari kota tersebut lahir unit death metal mumpuni yang terbentuk melalui komposisi musikalitas death metal dengan sentuhan old school yang kuat.

Sekedar info, awalnya band ini resmi terbentuk pada Juli 2014 melalui sebuah komunitas dan karib kerabat yang cukup solid. Salah satu faktor yang patut diperhitungkan ialah sosok dari Arif Hidayatany gitaris Ex-MANTRA (Kudus Death Metal) yang notabene merupakan kakak ipar dari Hermawan Rumiyanto (Vocals). Dalam hubungan yang kini telah terikat dalam satu keluarga tersebut, mereka selalu memperbincangkan musik setiap hari hingga akhirnya membentuk sebuah band bernama CROWN OF RAGE. Kembali ke pokok ulasan, CROWN OF RAGE kali ini menumpahkan promosi via 3 track mini album [EP] berformat demo. Mini album demo ini juga merupakan sebuah karya debut mereka sekaligus momentum guna melangkah lebih jauh menuju kesuksesan di scene tanah air.

“Intro Opening” berdurasi 1 menit 46 detik lebih dulu datang memamerkan sebuah ritme yang menarik. terdengar cukup simple dan langsung tepat sasaran. Nomor “Victims Oppression” alur lebih mengarah ke groove grinding serta komposisi cenderung ‘straight forward’ dan tercium sedikit aroma fresh dari MALTREAT DEAFEN. “Place Retribution” menghadirkan karakteristik sound relatif beda. Nampak kian basah dan menggema. Riffs pun terdengar lebih padat dan berorientasi sangat rendah (downtuned). Tempo cenderung konstan tentu para pengagum CANNIBAL CORPSE pasti akan langsung kepincut dengan nomor ini.

Secara menyeluruh bisa dikatakan konsep yang mereka berikan cukup renyah dan gurih tanpa ada kesan garing dikuping. Efek dominan dari suatu instrument juga tak terlampau terlihat. Terlebih faktor bass yang sering kali dipersepsikan selalu berada pada posisi bottom line. Lain hal mereka men-set bass cukup berimbang dan bersaing dengan guitars. Alhasil mini album berjudul “Victims Oppression” ini tampak kaya dan penuh akan instrument. (7.5/10)

0 komentar:

Post a Comment